Selasa, 07 Juni 2011

Cara Membuat Kepalan Pada Olahraga Beladiri Karate

(Macam/Jenis)

Ada dua cara mengunakan kepalan :
1. terbuka
2. tertutup
dan ada enam jenis kepalan (ken)
dan ada sebelas jenis kepalan terbuka (kaisho).
Cara 1
• Membuat kepalan dimulai dari melipat jari-jari kecuali jempol hingga tiap ujung jari menyentuh rapat kepangkal jari-jari.
• Dan selanjutnya dilanjutkan mengepalkan ke empat jari-jari hingga rapat(kecuali jempol)
• Kaitkan jempol ke dua jari telunjuk.
• Dengan demikian posisi kepalan tidak ada rongga udara yang masuk ke kepalan, karena jari kelingking dan jari manis jenderung lemah maka, berilah tekanan kuat dan rapat hingga menyentuh telapak tangan.
Cara 2
• Melipat jari tengah, jari manis dan kelingking
• Kemudian jari telunjuk menekan miring di atas jari tengah.
Jenis-jenis kepalan :

1. Seiken (kepalan depan)
• Pangkal jari atau buku jari telunjuk dan jari tengah dipakai untuk memukul sasaran.
• Pergelangan tangan harus dikencangkan dan tidak menekuk, di mana punggung tangan dan pergelangan tangan membentuk garis lurus. Pemakaian yang utama adalah dalam pukulan (tsuki). Seluruh tenaga lengan harus mengalir melalui garis lurus dan dipusatkan ke buku-buku jari telunjuk dan jari tengah.
2. Kentsui (kepalan palu)
• Serangan kearah badan dilakukan dengan bagian dasar kepalan (bagian kelingking dan jari manis).
• Nama lain dari kepalan ini adalah shutsui (tangan palu)
• Dan tettsui (palu besi)
3. Uraken (pungung kepalan)
• Bagian pungung tangan terutama bagian pangkal jari telunjuk dan jari tengah di pakai untuk pukulan menyentak (uchi).
• Dengan mengunakan tenaga lentingan dari siku, sentakan dilakukan menyamping atau dalam gerakan memutar tegak lurus(vertical) dari atas kr bawah.
• Letak serangan adalah muka atau bagian samping badan lawan.
4. Ippon-ken (kepalan satu jari)
• Dengan jari tengah, jari manis dan kelingking yang dikepal kuat-kuat (sama dengan kepalan depan), sendi tengah dari jari telunjuk di tonjolkan dan ibu jari menekan kuat-kuat.
• Sasaran pukulan pada umumnya batang hidung bagian yang berada tepat dibawah hidung, dan sela tulang rusuk.
5. Nakadaka-ken (kepalan jari tengah)
• Kepalan ini serupa dengan kepalan depan, tetapi sendi tengah dari jari tengah di tonjolkan keluar.
• Telunjuk dan jari manis menekan kuat-kuat jari tengah.
• Ibu jari menekan kuat jari telunjuk.
• Sasaran ini adalah batang hidung, bagian di bawah hidung dan sela-sela rusuk.
• Kepalan ini disubut juga nakadaka ipon ken (kepalan satu ruas jari tengah)
6. Hiraken (kepala jari-jari datar)
• Jari-jari tangan tangan sampai ke ujung jari menyentuh telapak tangan dan ibu jari menompang ketat jari telunjuk.
• Sendi tengah jari-jari digunakan untuk menyerang sela di antara tulang rusuk atau bawah hidung.
Jenis-jenis tangan terbuka :
• Jari-jari yang lurus pada tangan terbuka (kaisho) yang saling menekan kuat.
• Punggung tangan dan pergelangan harus membentuk suatu garis lurus.
• Ibu jari dilipat dan diletakan pada tapak tangan dan perlu diperhatikan agar pangkal ibu jari tidak dilipak ke dalam
2. Shuto (tangan pedang)
• dengan jari-jari lurus dan terpadu ketat, sisi luar dari telapak tangan dipergunakan seperti pedang, yakni untuk menangkis maupun menyerang.
• Sasaran pelipis, urat leher dan rusuk
3. Haito (punggung pedang)
• Bentuk sama dengan tangan pedang, tetapi yang di pergunakan adalah sisi dalam tangan dengan titik pusat pada pangkal jari telunjuk.
4. Aishu (punggung tangan)
• Seluruh permukaan punggung tangan dapat digunakan untuk memukul, tetapi pada umumnya digunakan menangkis.
5. Nukite (tangan tembus (ada dua jenis nukite))
• Jari-jari tangan terpadu ketat dengan ujungnya agak dibengkokan. Dengan gerakan menusuk atau menyodok kesamping atau kearah lurus.
• Serangan dapat dilakukan ke arah rusuk, samping badan hati atau dibawah hidung.
• Hanya dengan dua jari dapat juga membuat tangan tembus (jari tembus), yaitu dengan jari tengah danjari telunjuk yaitu disebut tangan tembus jari-jari (nihon nukite)
• Pemakian khusus tangan terbuka
1. Teisho (pangkal telapak tangan)
• Bentuk ini di buat dengan menekuk penuh pergelangan tangan ke belakang.
• Berguna untuk menyapu serangan tangan lawan ke samping atau ke bawah.
• Dalamserangan ini paling tepat sasaran ke arah dagu.
2. Seiryuto (pedang naga biru)
• Dengan menukuk tangan kesamping, sis telapak tangan tangan dan pergelangan tangan membentuk suatu lekukan.
• Sehingga sisi telapak tangan (bagian di bawah kelingking) dapat juga untuk menangkis sodokan tinju ke arah dari lawan atau menyerang muka tulang selangka lawan.
3. Keito (kepala ayam)
• Tangan ditekuk keluar, ibu jari dilipat pada sendinya dan jari-jari dilengkukan.
• Bagian yang digunakan untuk memukuk adalah pangkal sampai ruas ibu jari. Dapat dipakai dengan baik terhadap tangan lawan atau pada ketiak.
4. Kakuto (kepala bangau)
• Dengan melipat tangan sejauh mungkin ke dalam, pergelangan tangan dapat di pergunakan sebagai senjata yang kuat untuk menangkis tinjuan lawan atau untuk menyentak ketiak lawan.
5. Kumade (tangan beruang)
• Jari-jari tangan dilipat sehingga ujung-ujungnya menyentuh telapak tangan.
• Ibu jari juga dilipat. Seluruh permukaan telapak tangan diarah berupa sasaran kuat pada muka.
6. Washide (tangan garuda)
• Ujung semua jari tangan di simpulkan menyerupai patok burung.
• Sasaran menyerang leher atautitik vital lainnya.
7. Ude (lengan (dari bahu ke pergelangan tangan))
• Menangkis adalah fungsi terpenting dari lengan depan. Ke empat permukaan dapat berguna adalah : bagian dalam (naiwan)
• Bagian luar (gaiwan)
• Bagian belakang (haiwan)
• Bagian muka (shuwan)
• Lengan depan disebut juga sebagai wanto (lengan pedang) dan shubo (lengan tongkat)
8. Hiji atau Empi (siku tangan)
• Pukulan kuat dengan siku dapat dapat diarahkan ke muka, dada, samping badan dsb.
• Jenis pokok setakan siku adalah :
- Sentakan siku kea rah depan (mae empi uchi)
- Sentakan siku kea rah atas (tote empi uchi
- Sentakan siku kea rah belakang (ushiro empi uchi)
- Sentakan siku kea rah bawah (otoshi empi uchi)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar